Saturday, October 31, 2015

Penyiapan Sarana dan Peralatan Dalam Beternak Ayam Petelur

Kandang Ayam Petelur

Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam kandang.
sumber gambar : rikisurahman86.wordpress.com
Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.

Bentuk-bentuk kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:

  1. Sistem kandang koloni, satu kandang untuk banyak ayam yang terdiri dari ribuan ekor ayam petelur.
  2. Sistem kandang individual, kandang ini lebih dikenal dengan sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah pengaruh individu di dalam kandang tersebut menjadi dominan karena satu kotak kandang untuk satu ekor ayam. Kandang sistem ini banyak digunakan dalam peternakan ayam petelur komersial.

Jenis kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:

  1. Kandang dengan lantai liter, kandang ini dibuat dengan lantai yang dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi dan kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni.
  2. Kandang dengan lantai kolong berlubang, lantai untuk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dengan lubang-lubang diantaranya, yang nantinya untuk membuang tinja ayam dan langsung ke tempat penampungan.
  3. Kandang dengan lantai campuran liter dengan kolong berlubang, dengan perbandingan 40% luas lantai kandang untuk alas liter dan 60% luas lantai dengan kolong berlubang (terdiri dari 30% di kanan dan 30% di kiri).

Peralatan Kandang Ayam Petelur

Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

Tempat bertelur

Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur dan kulit telur tidak kotor, dapat dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yang cukup untuk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan di dniding kandang dengan lebih tinggi dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari luar sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung keluar sarang setelah bertelur dan dibuat lubah yang lebih besar dari besar
telur pada dasar sarang.

Tempat bertengger

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus.

Referensi Saya :
Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Panen dan Pasca Panen Ayam Ras Pedaging

Hasil Utama

Untuk usaha ternak ayam pedaging, hasil utamanya adalah berupa daging ayam

Hasil Tambahan

Usaha ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang dan bulu ayam.

Stoving

Penampungan ayam sebelum dilakukan pemotongan, biasanya ditempatkan di kandang penampungan (Houlding Ground)

Pemotongan

Pemotongan ayam dilakukan di lehernya, prinsipnya agar darah keluar keseluruhan atau sekitar 2/3 leher terpotong dan ditunggu 1-2 menit. Hal ini agar kualitas daging bagus, tidak mudah tercemar dan mudah busuk.

Pengulitan atau Pencabutan Bulu

Caranya ayam yang telah dipotong itu dicelupkan ke dalam air panas (51,7-54,4 derajat C). Lama pencelupan ayam broiler adalah 30 detik. Bulu-bulu yang halus dicabut dengan membubuhkan lilin cair atau dibakar dengan nyala api biru.

Pengeluaran Jeroan

Bagian bawah dubur dipotong sedikit, seluruh isi perut (hati, usus dan ampela) dikeluarkan. Isi perut ini dapat dijual atau diikut sertakan pada daging siap dimasak dalam kemasan terpisah.

Pemotongan Karkas

Kaki dan leher ayam dipotong. Tunggir juga dipotong bila tidak disukai. Setelah semua jeroan sudah dikeluarkan dan karkas telah dicuci bersih, kaki ayam/paha ditekukan dibawah dubur. Kemudian ayam di dinginkan dan dikemas.

Referensi Saya :
Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Thursday, October 29, 2015

Penanganan Hama dan Penyakit Pada Ayam Ras Pedaging

Berak darah (Coccidiosis)

Gejala : tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian:
  1. Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
  2. Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

Berak darah (Coccidiosis)

Gejala : tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian :
  1. Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering
  2. Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

Tungau (kutuan)

Gejala : ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus. Pengendalian :
  1. Sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
  2. Dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Monday, October 26, 2015

Pembibitan dan Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging

Pembibitan dan Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging ~ Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal, ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya, tidak ada lekatan tinja di duburnya.

Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
  • Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
  • Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
  • Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
  • Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
  • Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram.
  • Tidak ada letakan tinja diduburnya.

Perawatan Bibit dan Calon Induk

Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai petunjuk Dinas Peternakan setempat atau dokter hewan yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

Pemberian Pakan dan Minuman

Untuk pemberian pakan ayam ras broiler ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

Kualitas dan kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:

  • Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
  • Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, minggu kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.

Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:

  • Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat kasar 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
  • Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
Pemberian minum disesuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
  • Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan adalah 50 gram/liter air.
  • Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing minggu yaitu minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, minggu ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, minggu ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan minggu ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.

Pemeliharaan Kandang

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Wednesday, October 21, 2015

Penyiapan Sarana dan Peralatan Dalam Budidaya Ayam Ras Pedaging

Penyiapan Sarana dan Peralatan Dalam Budidaya Ayam Ras Pedaging ~ Ayam Ras Pedaging biasa juga disebut broiler yang merupakan hasil dari persilangan bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktivitas yang tinggi. Nah, sebelum anda memulai budidaya ayam ras pedaging, hal yang pertama anda harus lakukan ialah penyiapan sarana dan peralatannya.

Perkandangan

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi:
  • Persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C
  • Kelembaban berkisar antara 60-70%
  • Penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang
  • Model kandang disesuaikan dengan umur ayam
  • Untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box
  • Untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray.
  • Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.

Peralatan

Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

Indukan atau brooder

Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.

Tempat bertengger (bila perlu)

Tempat bertengger untuk tempat istirahat/tidur, dibuat dekat dinding dan diusahakan kotoran jatuh ke lantai yang mudah dibersihkan dari luar. Dibuat tertutup agar terhindar dari angin dan letaknya lebih rendah dari tempat bertelur.

Tempat makan, minum dan tempat grit

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. Untuk tempat grit dengan kotak khusus

Alat-alat rutin

Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.

Oleh Ir. Dr. Muhammad Rasyaf & Ir. Bambang Cahyono

Monday, October 19, 2015

Usaha Tani Ayam Pedaging

Usaha Tani Ayam Pedaging ~ Usaha tani ayam pedaging ini banyak terdapat di Kabupaten Brebes bagian Utara dan Tengah yaitu Kecamatan Bulakamba, Brebes, Losari, Kersana dan Banjarharjo. Secara agroekosistem usaha tani ayam pedaging di lokasi tersebut tidak memenuhi syarat karena daerah tersebut mempunyai temperatur udara yang panas yaitu diatas 300 C.


Namun secara sosial ekonomi mendukung prospek perkembangannya, dimana sistem usaha mayoritas dengan kemitraan, sementara pihak mitra berlokasi di Kota Cirebon, segi pemasaran memudahkan karena terletak dengan jalan raya jalur pantai Utara.

Model usaha tani ayam pedaging secara kemitraan banyak dilakukan karena memberi kemudahan dalam memperoleh sarana produksi dan pemasaran yang pasti dengan harga kontrak, serta resiko kerugian dipihak peternak kecil. Beresiko kecil karena semua biaya bibit DOC, pakan, obat-obatan dan vaksin serta kematian ditangguh pihak inti (perusahaan mitra) sementara peternak hanya menyediakan fasilitas kandang dan perlengkapannya serta tenaga kerja.

Keuntungan diperoleh apabila bobot ayam rata-rata melebihi strandar, nilai kematian kecil sehingga diperoleh insentif dari mitra, seperti pada table di bawah ini.


Usaha tani unggas yang dilakukan peternak di Kabupaten Brebes masih dikategorikan menguntungkan, karena hasil analisa usaha tani nilai R/C di atas satu. Sistem pemeliharaan untuk ternak ayam Arab, Bangkok dan itik masih tradisional sedangkan untuk ayam ras petelur dan pedaging sudah intensif, namun masih menggunakan kandang terbuka dengan bahan dari bambu.

Sumber : Prasetyo A. T. Herawati dan Muryanto 2005